GLOSARIUM
JARINGAN OTOT
Abduktor : Gerakan menjauhi badan
Adduktor : Gerakan mendekati badan
Akomodasi : Suatu daya penyesuaian lensa mata akibat kontraksi dan pelemasan otot
penegang lensa mata.
Akson : Tonjolan sel saraf yang menghantarkan impuls dari badan sel saraf menuju sel
saraf lain.
Aktin : Protein otot yang
bersenyawa dengan molekul myosin membentuk aktomiosin dan mempnyai daya
kontraksi, terdapat diantara serabut otot.
Alat gerak aktif : Jaringan otot yang dapat menggerakan tulang atau kulit tempat melekatnya.
Amfiartosis : Sendi
kaku, yaitu hubungan antara 2 tulang yang dihubungkan oleh jaringan
kartillago/tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
Anisotrop :
Jalur melintang gelap.
Antagonis : Kerja otot yang
konstraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan.
ATP : Merupakan sumber
energi utama untuk kontraksi otot.
Atrofi : Suatu kedaan
mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuaan berkontraksi.
Cardiac
muscle : Otot jantung
Discus
intercalatus : Suatu cincin pengikat
yang terdapat pada percabangan sel dan berkas sel otot jantung.
Distrofi
otot : Penyakit kronis yang
menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan
adanya cacat genetik.
Ekstensibilitas
: Kemampuan otot untuk
memanjang, otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
Ekstensor : Gerak meluruskan suatu
otot atau sendi.
Elastisitas
: Kemampuan otot untuk
kembali kepada ukuran semula.
Endomisium : Setiap serabut otot dikelilingi
jaringan pengikat yang lembut.
Epimesium : Beberapa fasikulus beserta
peremisiumnya bergabung membentuk berkas yang lebih besar dan jaring-jaring
pengikat pembungkusnya.
Fasia
superfisialis : Selaput pembungkus
otot atau daging.
Fasiapropia : Selaput yang membungkus beberapa
berkas otot (miofibril) yang membentuk suatu kumpulan.
Fasikulus : Beberapa serabut beserta
endomisidiumnya membentuk berkas
Fibril : Jaringan yang
tersusun oleh sel-sel otot.
Fleksor : Gerak membengkokkan
suatu otot atau sendi.
Fosfokreatin : Persenyawaan phospat berenergi
tinggi yang terdapat dalam konsentrasi
tinggi pada otot.
Hernia abdominalis : Terbukanya otot yang membatasi rongga
skrotum dan perut sehingga usus masuk ke rongga skrotum
HipertrofI : Apabila otot dilatih
sebagaimana mestinya sehingga otot dapat membesar.
Insersi : Penyelipan otot
Insersio : Tendon yang melekat
pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
Isotrop : Jalur melintang
terang.
Jaringan otot : Jaringan yang tersusun atas sel-sel otot, fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh.
Konstraksibilitas
: Memampuan otot untuk memendek.
Otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika sedang melakukan kegiatan ini.
Miestenia
gravis : Melemahnya otot secara
berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian
Miofibril
: Protein kontraktil
yang membuat otot berkontraksi, bentuknya panjang-panjang dan mengandung
serabut-serabut halus.
Mioglobin : Protein oksigen-penyimpanan
khusus di otot.
Miosin : Filamen tebal
Origo : Tendon yang melekat
pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
Otot : Alat gerak aktif
karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Otot
abductor : Otot yang bergerak
menjauhi badan.
Otot
antagonis : Otot yang bekerja
pada satu sendi dan saling berlawanan arah sehingga saling menghambat gerakan
otot yang lain.
Otot
bisep : Otot yang
memiliki dua ujung urat otot/tendon yang melekat pada tulang, terletak pada
lengan atas bagian depan.
Otot elevator : Otot yang berfungsi meluruskan
sendi
Otot
ekstensor : Otot yang meluruskan kembali suatu sendi.
Otot
epaksialis : Otot-otot atas
sumbu tubuh yang terletak sebelah atas sekat horizontal pada tubuh ikan.
Otot flexor : Otot yang berfungsi membengkokkan sendi
Otot
involunter : Otot yang bekerja
tidak di bawah kemauan kita.
Otot
istimewa : Otot yang terdapat
pada jantung.
Otot
jantung : Otot istimewa,
otot yang terbentuk dari otot lurik dan fungsinya seperti otot polos terdapat
pada; dinding kandung kencing, dinding usus, dinding pembuluh darah dan dinding
rahim.
Otot
lurik : Otot serat
melintang, otot rangka, otot sadar, ototyang memiliki daerah gelap terang yang
tersusun berselang seling.
Otot
monoarticcularis : Otot yang hyanya
melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi.
Otot
polos : Otot yang
terdapat pada organ dalam, seperti; usus, pembuluh darah, saluran kelamin,
dinding rahim, dll
Otot
polyarticcularis : Otot yang melewati
lebih dari satu sendi dan bekerja pada satu sendi.
Otot
pranoktor : Menyebabkan gerakan
pronasi (memutar kebawah)
Otot pronasi : Otot untuk menelungkupkan tangan.
Otot rektus : Otot yang berfungsi menggerakkan bola mata ke
kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah.
Otot rotator : Otot yang menyebabkan gerakan rotasi.
Otot sinergis : Otot yang bekerja pada satu sendi dan saling
membantu sehingga memberikan gerakan yang semacam.
Otot supinator : Menyebabkan gerakan supanasi atau
memutar lengan kebawah sehingga telapak tangan menengadah.
Otot
volunter : Otot yang bekerja
dibawah kemauan kita
Puncktum
fixum/origo:Perlekatan otot pada segmen yang tidak bergerak.
Punctum
insersi : Perlekatan otot pada
segmen yang bergerak
Reumatoid : Kelainan struktur tulang
Relaksasi : Otot mengendur, terjadi
ketika otot sedang beristirahat.
Sarkolema : Lapisan membran yang
mengelilingi sel otot.
Sarkoplasma : Sitoplasma sel otot.
Sikondrosis : Sendi mati yang dihubungkan oleh kartillago hialin
Sindesmosis : Sendi kaku yang dihubungkan oleh ligament dan
jaringan ikat serabut
Sinergis : Otot-otot yang
kontraksinya menibulkan gerak searah.
Sinsitium : Sel-sel jaringan otot
yang mengandung membran teranyam dan berfungsi sebagai jembatan penghubung.
Skeleton
muscle : Otot rangka.
Smoot
muscle : Otot polos
Stiff
: Peradangan
otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan
gerak.
Tetanus
: Otot yang terus
menerus berkontraksi(tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani
Tonus
: Otot yang
mengalami ketegangan/suatu rangsangan yang menyebabkan terjadinya kontraksi
Voluntary muscle : Otot yang
bekerja karena dipengaruhi oleh rangsang, misalnya otot bergaris melintang atau
otot rangka