Sabtu, 16 Februari 2013

glosarium jaringan otot



GLOSARIUM JARINGAN OTOT


Abduktor                    : Gerakan menjauhi badan
Adduktor                    : Gerakan mendekati badan
Akomodasi                 : Suatu daya penyesuaian lensa mata akibat kontraksi dan pelemasan otot penegang lensa mata.
Akson                         : Tonjolan sel saraf yang menghantarkan impuls dari badan sel saraf menuju sel saraf lain.
Aktin                          : Protein otot yang bersenyawa dengan molekul myosin membentuk aktomiosin dan mempnyai daya kontraksi, terdapat diantara serabut otot.
Alat gerak aktif          : Jaringan otot yang dapat menggerakan tulang atau kulit tempat    melekatnya.
Amfiartosis                 : Sendi kaku, yaitu hubungan antara 2 tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartillago/tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
Anisotrop                    : Jalur melintang gelap.
Antagonis                   : Kerja otot yang konstraksinya menimbulkan  efek gerak berlawanan.
ATP                            : Merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.
Atrofi                          : Suatu kedaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuaan berkontraksi.
Cardiac muscle           : Otot jantung
Discus intercalatus      : Suatu cincin pengikat yang terdapat pada percabangan sel dan berkas sel otot jantung.
Distrofi otot                : Penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat genetik.
Ekstensibilitas             : Kemampuan otot untuk memanjang, otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
Ekstensor                    : Gerak meluruskan suatu otot atau sendi.
Elastisitas                    : Kemampuan otot untuk kembali kepada ukuran semula.
Endomisium               : Setiap serabut otot dikelilingi jaringan pengikat yang lembut.
Epimesium                  : Beberapa fasikulus beserta peremisiumnya bergabung membentuk berkas yang lebih besar dan jaring-jaring pengikat pembungkusnya.
Fasia superfisialis        : Selaput pembungkus otot atau daging.
Fasiapropia                 : Selaput yang membungkus beberapa berkas otot (miofibril) yang membentuk suatu kumpulan.
Fasikulus                     : Beberapa serabut beserta endomisidiumnya membentuk berkas
Fibril                           : Jaringan yang tersusun oleh sel-sel otot.
Fleksor                        : Gerak membengkokkan suatu otot atau sendi.
Fosfokreatin               : Persenyawaan phospat berenergi tinggi yang terdapat dalam  konsentrasi tinggi pada otot.
Hernia abdominalis     : Terbukanya otot yang membatasi rongga skrotum dan perut sehingga usus masuk ke rongga skrotum
HipertrofI                   : Apabila otot dilatih sebagaimana mestinya sehingga otot dapat membesar.
Insersi                         : Penyelipan otot
Insersio                       : Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
Isotrop                        : Jalur melintang terang.
Jaringan otot               : Jaringan yang tersusun atas sel-sel otot, fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.

Konstraksibilitas         : Memampuan otot untuk memendek. Otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika sedang  melakukan kegiatan ini.
Miestenia gravis          : Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian
Miofibril                     : Protein kontraktil yang membuat otot berkontraksi, bentuknya panjang-panjang dan mengandung serabut-serabut halus.
Mioglobin                   : Protein oksigen-penyimpanan khusus di otot.
Miosin                         : Filamen tebal
Origo                          : Tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
Otot                            : Alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Otot abductor             : Otot yang bergerak menjauhi badan.
Otot antagonis            : Otot yang bekerja pada satu sendi dan saling berlawanan arah sehingga saling menghambat gerakan otot yang lain.
Otot bisep                   : Otot yang memiliki dua ujung urat otot/tendon yang melekat pada tulang, terletak pada lengan atas bagian depan.
Otot elevator              : Otot yang berfungsi meluruskan sendi
Otot ekstensor            : Otot yang  meluruskan kembali suatu sendi.
Otot epaksialis            : Otot-otot atas sumbu tubuh yang terletak sebelah atas sekat horizontal pada tubuh ikan.
Otot flexor                  : Otot yang berfungsi membengkokkan sendi
Otot involunter           : Otot yang bekerja tidak di bawah kemauan kita.
Otot istimewa             : Otot yang terdapat pada jantung.
Otot jantung               : Otot istimewa, otot yang terbentuk dari otot lurik dan fungsinya seperti otot polos terdapat pada; dinding kandung kencing, dinding usus, dinding pembuluh darah dan dinding rahim.
Otot lurik                    : Otot serat melintang, otot rangka, otot sadar, ototyang memiliki daerah gelap terang yang tersusun berselang seling.
Otot monoarticcularis : Otot yang hyanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi.
Otot polos                   : Otot yang terdapat pada organ dalam, seperti; usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dll
Otot polyarticcularis   : Otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja pada satu sendi.
Otot pranoktor            : Menyebabkan gerakan pronasi (memutar kebawah)
Otot pronasi                : Otot untuk menelungkupkan tangan.
Otot rektus                 : Otot yang berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah.
Otot rotator                : Otot yang menyebabkan gerakan rotasi.
Otot sinergis               : Otot yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan yang semacam.
Otot supinator            : Menyebabkan gerakan supanasi atau memutar lengan kebawah sehingga telapak tangan menengadah.
Otot volunter              : Otot yang bekerja dibawah kemauan kita
Puncktum fixum/origo:Perlekatan otot pada segmen yang tidak bergerak.
Punctum insersi          : Perlekatan otot pada segmen yang bergerak
Reumatoid                  : Kelainan struktur tulang
Relaksasi                     : Otot mengendur, terjadi ketika otot sedang beristirahat.
Sarkolema                   : Lapisan membran yang mengelilingi sel otot.
Sarkoplasma               : Sitoplasma sel otot.
Sikondrosis                 : Sendi mati yang dihubungkan oleh kartillago hialin
Sindesmosis                : Sendi kaku yang dihubungkan oleh ligament dan jaringan ikat serabut
Sinergis                       : Otot-otot yang kontraksinya menibulkan gerak searah.
Sinsitium                     : Sel-sel jaringan otot yang mengandung membran teranyam dan berfungsi sebagai jembatan  penghubung.
Skeleton muscle          : Otot rangka.
Smoot muscle             : Otot polos
Stiff                            : Peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.
Tetanus                       : Otot yang terus menerus berkontraksi(tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani
Tonus                          : Otot yang mengalami ketegangan/suatu rangsangan yang menyebabkan terjadinya kontraksi
Voluntary muscle       : Otot yang bekerja karena dipengaruhi oleh rangsang, misalnya otot bergaris melintang atau otot rangka

kelainan kelenjar tiroid

macam2 kelainan kelenjar tiroidd